5 Alasan Kenapa Sebaiknya Kamu Tetap Nggak Mudik di Lebaran Tahun Ini

Sejak akhir bulan lalu, Pemerintah menegaskan larangan mudik Lebaran sebagai upaya untuk menekan kasus penyebaran COVID-19 di Indonesia. Melalui Surat Edaran Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah dan Upaya Pengendalian Penyebaran COVID-19 diinformasikan larangan mudik ini berlaku sejak 6 hingga 17 Mei 2021.

Kamu yang sedang berada di perantauan atau jauh dari rumah mungkin harus mengurungkan niat untuk kembali bersua dengan keluarga di Lebaran kali ini. Ada 5 alasan yang penting kamu pahami kenapa sebaiknya kamu menunda kembali rencana mudikmu tahun ini. 

banner consideration shipping bg blue

1. Data Menunjukkan Mobilitas Tinggi Saat Libur Memicu Lonjakan Kasus 

Menurut data dari Satuan Tugas Penanganan COVID-19, sejak Maret 2021 tren kasus COVID-19 telah menurun. Namun libur panjang dengan mobilitas tinggi berpotensi menimbulkan lonjakan kasus baru COVID-19 serta angka kematian. Tentunya kita tidak ingin hal ini terjadi. Sayang sekali kalau dengan mudik Lebaran, kasus penularan jadi meningkat kembali. 

Di samping itu, dilihat dari data libur panjang di tahun 2020, tren lonjakan kasus baru selalu terjadi setelah libur panjang. Data pun menunjukkan bahwa peningkatan tren ini cukup bervariasi. Mulai dari 37% hingga 119% dan selalu diikuti peningkatan angka kematian. 

2. Risiko Tertular Selama Perjalanan di Transportasi Umum

Ketika mudik, sebagian besar orang akan memilih menggunakan transportasi umum. Mulai dari bis, kereta, kapal, atau pesawat. Meski saat ini sudah ada aturan yang harus menunjukkan surat hasil tes COVID-19 negatif, bukan berarti semua penumpang dapat dipastikan bebas dari infeksi virus. 

Peluang tertular virus dalam perjalanan akan selalu ada. Terlebih dalam perjalanan mudik Lebaran, sulit untuk memastikan semua penumpang disiplin menerapkan protokol kesehatan.

3. Rentan Menularkan Virus Pada Orang Tua/ Saudara di Kampung Halaman

Meski sebagian orang telah mendapatkan jatah vaksin, bukan berarti risiko penularan menjadi nol. Mudik Lebaran masih sangat berpotensi menularkan virus terutama kepada orang tua. Ingat, orang tua adalah kelompok paling rentan terpapar COVID-19 dan memiliki risiko kematian jauh lebih tinggi dibanding anak muda.

banner consideration promotion bg blue

Perlu diingat, mudik berarti pulang ke kampung halaman dan kamu akan bertemu orang banyak. Mulai dari orang tua, saudara, keponakan hingga tetangga. Bila kamu terpapar virus dalam perjalanan, tentu kamu sangat berisiko menularkannya pada yang lain. Terlebih bila mereka memiliki komorbid atau penyakit penyerta, risiko kematian akan jauh lebih besar. 

4. Muncul Varian Virus Baru di Negara Lain 

Pasti kamu sudah mendengar berita mengenai virus corona varian baru di beberapa negara lain seperti India, Argentina, Turki dan beberapa negara Eropa. Perlu kamu ketahui, varian baru ini juga sudah masuk ke Indonesia.

Belum lagi, saat ini tengah hangat berita mengenai kasus Tsunami Corona yang terjadi di India. Meski negara tersebut cukup jauh dengan Indonesia dan pintu masuk WNA asal India sudah ditutup, perlu diingat penularan virus yang satu ini tidak mengenal batas teritorial negara. 

5. Ada Berbagai Cara Merayakan Lebaran di Perantauan 

Meski merayakannya berjauhan, momen Lebaran tetap bisa kamu lewati dengan seru di perantauan. Untuk kamu yang tidak pulang kampung, kamu masih bisa kok berbagi kasih sayang dengan keluarga meski terpisahkan oleh jarak. 

Misalnya, saling mengirimkan paket spesial, berbagi THR lewat transfer bank, atau mengirimkan ucapan Lebaran lewat video call. Dengan begitu, silaturahmi akan tetap terjaga tanpa harus mengorbankan. 

banner decision halal bebas pengawet kategori mie bg lime green

Momen Lebaran memang momen yang sangat berharga untuk dihabiskan bersama keluarga. Namun di masa pandemi seperti sekarang, keselamatan adalah hal yang utama. Silaturahmi, perhatian dan kasih sayangmu juga tetap bisa sampai pada mereka meski tidak saling berjumpa dan tatap muka. Selamat merayakan Lebaran, Lemonizen!

Privacy Notice

Ikuti media sosial kami