5 Cara Menyimpan Bahan Makanan dengan Benar Agar Tahan Lama

Menyimpan bahan makanan membutuhkan cara khusus agar setiap bahan makanan yang disimpan tetap awet dan kualitasnya tidak rusak.

Sayangnya, masih banyak orang yang belum tahu nih mengenai cara menyimpan bahan makanan yang benar sehingga sayuran, buah, dan bumbu-bumbu masak menjadi cepat layu.

banner consideration shipping bg blue

Padahal setiap bahan makanan tidak bisa disimpan dengan cara yang sama lho. Memasukkan semua bahan makanan dalam kulkas tentu saja bukan cara yang tepat.

Dirangkum dari The Spruce Eats dan Unlock Food, berikut adalah 5 cara menyimpan bahan makanan dengan benar:

1. Menyimpan di dalam kulkas

Faktanya, tidak semua sayur dan buah bisa disimpan di dalam kulkas. Tingkat kelembapan dalam kulkas akan sangat memengaruhi ketahanan bahan makanan.

Sayuran yang harus disimpan di dalam kulkas agar lebih awet adalah terong, artichoke, kacang polong, paprika, seledri, mentimun, asparagus, brokoli, kembang kol, kubis brussel, wortel, lobak, bit, sayuran berdaun hijau, dan jamur.

Sayuran-sayuran tersebut bisa beradaptasi dengan suhu dingin dan tingkat kelembapan dalam kulkas. Meski demikian, daya tahan antar sayuran tetap berbeda.

Asparagus hanya bertahan selama tiga hari di dalam kulkas, sementara terong, seledri, paprika, kacang polong, dan artichoke bisa bertahan hingga seminggu.

2. Membekukan sayuran

Membekukan sayuran merupakan solusi yang tepat dan praktis agar nutrisi yang terkandung di dalamnya tetap terjaga.

Selain itu, membekukan sayuran juga dapat membuatnya lebih awet jika kamu berencana untuk menyimpannya dalam waktu yang lebih lama.

Beberapa sayuran harus direbus terlebih dahulu selama satu hingga dua menit sebelum dibekukan. Jangan lupa untuk memotong sayuran agar lebih mudah disimpan.

Hebatnya, sayuran yang dibekukan bisa awet hingga satu tahun. Perlu diingat bahwa cara ini tidak bisa diterapkan untuk artichoke, ubi jalar, tauge, kentang, lobak, terong, dan daun selada.

3. Menyimpan di tempat dingin, kering, dan gelap

Tidak semua bahan makanan butuh suhu yang rendah untuk tetap segar. Beberapa bahan makanan justru lebih tahan lama jika disimpan di tempat dengan suhu ruangan, jauh dari kelembapan, panas, dan cahaya.

Tempat dengan kriteria tersebut tak lain adalah lemari dapur. Sisakan ruang di lemari dapur untuk menyimpan sejumlah bahan makanan yang tidak bisa disimpan di kulkas.

Beberapa bahan makanan yang harus disimpan dalam lemari dapur adalah bawang merah, bawang putih, labu, kentang, dan ubi jalar.

banner consideration promotion bg blue

Jika disimpan di dalam lemari dapur, bahan-bahan makanan tersebut bisa bertahan dengan kualitas  yang baik selama satu minggu atau satu bulan.

Sebagai catatan, kentang dan bawang-bawangan tidak boleh disimpan berdekatan. Meski keduanya bisa disimpan di tempat yang sama, jangan letakkan kentang di sebelah bawang.

Pasalnya, kentang akan cepat bertunas jika didekatkan dengan bawang. Kelembapan yang dihasilkan oleh bawang membuat tunas kentang lebih cepat tumbuh.

4. Menyimpan sayur dan buah secara terpisah

Agar tidak terlalu banyak memakan ruang, biasanya banyak orang yang memilih untuk menyimpan buah dan sayur dalam satu tempat.

Jika sayuran dan buah disimpan dalam tempat yang sama, gas etilen dari buah yang berfungsi mempercepat proses pematangan akan membuat sayuran mudah busuk.

Untuk menghindari hal tersebut, siapkan tempat yang berbeda untuk buah dan sayur meski kedua-duanya sama-sama disimpan dalam kulkas atau lemari dapur.

5. Menyimpan dalam toples kaca

Khusus untuk sayuran dengan batang yang tinggi, seperti asparagus dan daun bawang, ksmu bisa gunakan toples kaca ukuran liter.

Potong asparagus dan daun bawang, kemudian bagian bawahnya ditempatkan di dalam toples kaca. Namun, jangan menyimpan terlalu banyak agar tidak padat.

banner decision halal bebas pengawet kategori mie bg lime green

Isi setengahnya dengan air, tutupi batang dengan kantong plastik, dan ikat dengan karet gelang. Dengan cara ini, asparagus dan daun bawang akan lebih awet.

Privacy Notice

Ikuti media sosial kami