5 Pedoman Dasar untuk Mencapai Target Penjualan

Lemonizen, seperti yang kita tahu pada masa pandemi dimana kondisi ekonomi sedang menurun ini banyak pelaku usaha yang mengeluh kesulitan untuk mencapai target penjualan. Mereka mengeluh pendapatan jauh berkurang karena sulitnya menjual produk. Namun faktanya masih banyak juga penjual yang dagangannya tetap laris manis seperti tidak terpengaruh oleh apapun.

Apakah penjual tersebut menggunakan cara tidak benar? Tentu saja bukan. Mereka hanya menggunakan trik yang tepat agar target tetap bisa tercapai seperti biasanya. Para penjual dan pelaku usaha yang tahu bagaimana pedoman untuk mencapai serta mempertahankan tingkat penjualan pasti akan lebih survive. Lalu bagaimanakah sebenarnya cara agar target pada penjualan tetap bisa dicapai?

Target yang tidak tercapai tidak selalu berarti karena kita tidak bisa menjual produk dalam jumlah banyak. Dalam beberapa kasus jumlah produk yang terjual sudah sangat banyak tapi mengapa secara perhitungan targetnya belum tercapai. Cek lagi, kesalahan mungkin terletak pada target itu sendiri.

Bagaimanakah maksudnya? Mungkin target yang dibuat terlalu tinggi dan tidak realistis. Buatlah target yang realistis dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi global, sumber daya dan juga ukuran pasar saat itu. Ketika ekonomi sedang menurun tidak mungkin membuat target seperti saat kondisi normal.

Satu hal yang harus dipahami dan dimengerti bahwa selera masyarakat itu berubah-ubah. Artinya kalau ingin sukses lakukan perubahan target seiring dengan berubahnya selera masyarakat. Mengapa ini penting? Masyarakat adalah konsumen yang membeli produk kita sehingga kepuasan mereka menjadi hal utama.

Bagaimana produk kita akan laris manis terjual kalau tidak sesuai dan kurang diminati oleh masyarakat. Tahun lalu mungkin produk A menjadi kegemaran masyarakat namun besar kemungkinan kondisi merubah segalanya. Tahun depan bisa jadi produk B adalah yang paling dicari. Itulah alasannya mengapa perlu melakukan riset pada konsumen agar tahu selera mereka.

Apakah mengetahui apa selera dan produk yang disukai masyarakat saja sudah cukup untuk mencapai target? Ternyata belum. Setelah mengetahui produk apa yang sedang disenangi dan banyak dicari oleh masyarakat ikuti dengan promosi. Bagaimana orang akan membeli produk kita kalau mereka tidak tahu.

Promosi adalah cara untuk mengenalkan produk kepada masyarakat sebagai calon konsumen. Informasikan tentang kelebihan produk tersebut dibandingkan dengan produk sejenis. Seperti Lemonilo misalnya yang memiliki keunggulan tanpa bahan pengawet tidak seperti mie instan pada umumnya.

Dalam menjalankan sebuah usaha dan bisnis kita tidak berjalan sendirian melainkan ada pihak lainnya juga. Sebut saja misalnya supplier, klien, investor, karyawan dan juga konsumen. Menjaga hubungan baik dengan semua pihak dan mitra yang ada di dalam lingkaran bisnis kita adalah hal yang sangat penting.

Tanpa adanya kontribusi dari mereka akan sangat sulit bagi usaha dan bisnis kita untuk berkembang. Bayangkan bagaimana kalau kita tidak disukai oleh suplier sehingga mereka memberikan bahan baku berkualitas rendah. Tentu saja akan berpengaruh pada penjualan produk bukan.

Siapapun menggunakan media sosial dalam kehidupan sehari-hari saat ini sehingga bisa dimanfaatkan sebagai sarana pemasaran. Seperti yang sudah sering terjadi semua informasi di dalam media sosial seringkali berpengaruh pada sikap dan kehidupan masyarakat.

Nah, mengapa tidak memanfaatkan pengaruh media sosial tersebut untuk menjaring konsumen sebanyak-banyaknya? Media sosial adalah sarana yang efektif untuk memperkenalkan sebuah produk kepada masyarakat.

Jangan cepat putus asa kalau target penjualan belum tercapai sebagaimana yang telah ditetapkan. Lakukan evaluasi dan pengecekan kembali semua rencana penjualan untuk memperbaiki kebijakan dengan begitu target bisa dicapai.