5 Penyebab Sakit Tenggorokan yang Paling Umum
akit tenggorokan bisa menyebabkan gejala gatal, tenggorokan terbakar, hingga tenggorokan kering. Tidak jarang, ketika mengalami sakit tenggorokan gejala lain pun muncul.
Mulai dari hidung tersumbat, pilek, batuk, demam, panas dingin, kelenjar di leher membengkak, sakit kepala, sulit menelan, dan hilang nafsu makan.
Sebenarnya apa sih penyebab sakit tenggorokan? Dilansir dari Healthline dan Medical News Today, berikut adalah 5 penyebab sakit tenggorokan yang paling umum:
1. Pilek, flu atau infeksi virus lain
Virus menyebabkan sekitar 90 persen sakit tenggorokan. Selain flu biasa, ada pula virus lain yang bisa menyebabkan sakit tenggorokan.
Di antaranya adalah virus campak (penyakit yang menyebabkan ruam dan demam), virus cacar air (infeksi yang menyebabkan demam, ruam, dan gatal), viruskan demam, ruam, dan gatal), virus mononukleosis (penyakit yang menular melalui air liur), dan virus gondongan (infeksi yang menyebabkan pembengkakan pada kelenjar ludah di leher).
2. Alergi
Ketika sistem kekebalan tubuh sedang bereaksi terhadap pemicu alergi, tubuh akan melepaskan bahan kimia yang menimbulkan gejala masalah kesehatan.
Gejala tersebut termasuk hidung tersumbat, mata berair, bersin, dan iritasi tenggorokan. Lendir yang berlebihan di hidung nantinya bisa menetes ke bagian belakang tenggorokan dan mengiritasi tenggorokan.
3. Faktor lingkungan
Selain masalah kesehatan, faktor lingkungan bisa juga menjadi salah satu penyebab sakit tenggorokan yang paling umum.
Pasalnya, banyak bahan kimia di lingkungan yang bisa mengiritasi tenggorokan. Zat berbahaya tersebut termasuk rokok, asap tembakau, polusi udara, produk pembersih, dan bahan-bahan kimia lainnya.
4. Cedera
Cedera apapun bisa menyebabkan sakit di tenggorokan. Misalnya makanan yang tersangkut di tenggorokan. Bahkan berteriak, berbicara dengan keras, atau bernyanyi dalam jangka waktu yang lama bisa membebani pita suara dan otot di tenggorokan sehingga menimbulkan rasa sakit.
5. Bakteri
Radang tenggorokan adalah jenis infeksi tenggorokan yang umum yang diakibatkan oleh paparan strain bakteri streptokokus.
Gejalanya meliputi demam, bercak putih di tenggorokan, dan kelenjar membengkak atau lunak di daerah leher.
Untuk melawan infeksi dan mencegah komplikasi, penderita radang tenggorokan perlu mendapatkan antibiotik.
Pada anak-anak, radang tenggorokan yang tak kunjung diobati dapat meningkatkan risiko demam rematik atau radang ginjal.
Radang tenggorokan menyumbang 20-30 persen dari sakit tenggorokan pada anak-anak dan 5-15 persen pada orang dewasa, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
Kapan kamu harus ke dokter?
Secara umum, sakit tenggorokan bisa hilang dengan sendirinya dalam waktu 5-10 hari. Perawatan di rumah pun biasanya sudah cukup untuk meredakan sakit tenggorokan.
Namun, untuk kasus tertentu, perawatan medis juga diperlukan untuk mengatasi masalah sakit tenggorokan.The American Academy of Otolarynology, Head, and Neck Surgery menjelaskan kamu perlu ke dokter saat sakit tenggorokan disertai tanda berikut:
- Sakit tenggorokan yang parah dan tak kunjung sembuh
- Kesulitan bernapas, menelan, dan membuka mulut
- Bengkak di bagian wajah dan leher
- Demam tinggi
- Keluar darah melalui air liur atau lendir
- Muncul benjolan di area leher
- Suara serak selama dua minggu
- Sakit di bagian telinga
- Muncul ruam pada kulit