Apa Penyebab Nyeri dan Kebas Pada Tangan? Ini Penjelasan Dokter

Munculnya rasa kebas di bagian tangan adalah keluhan yang kerap muncul di kehidupan sehari-hari. Ada yang merasakan nyeri dan kebas pada tangan sebentar saja, namun ada yang hingga berbulan-bulan lamanya.
Dalam istilah kedokteran rasa kebas ini biasa disebut paresthesia yang disebabkan oleh banyak hal. Secara umum kebas menandakan ada gangguan pada saraf yang mempersarafi daerah yang merasakan kebas tersebut.
Gangguan pada saraf yang akhirnya menimbulkan rasa kebas ini bisa dipicu oleh berbagai hal, mulai dari penyebab mekanik (penekanan berulang pada saraf tersebut) hingga defisiensi vitamin dan gangguan hormon metabolik.

Rasa Kebas Karena Penekanan Berulang Pada Saraf

Penyebab rasa kebas karena penekanan berulang pada saraf adalah yang paling sering terjadi. Contoh cukup ringan yang biasa kita temui sehari-hari adalah ketika tangan kita tertekuk atau tertindih pada posisi tertentu dan dalam jangka waktu yang cukup lama. Misalnya pada saat kita tidur dan posisi badan atau kepala menindih tangan, maka saat terbangun tangan akan terasa kesemutan hingga kebas. 
Pada saat itu, terdapat hambatan aliran darah maupun saraf dari bagian atas lengan ke bagian ujung-ujung jari karena kita pun merasa kebas atau kesemutan. Namun pada saat kita angkat tindihan dan memperbaiki posisi, aliran darah lancar lagi, dan beberapa saat kemudian rasa kebas pun hilang. 
Selain rasa kebas sementara, penekanan berulang dalam jangka waktu yang lama juga bisa menyebabkan rasa kebas berlangsung lebih lama. Kebas tersebut paling sering disebabkan oleh Carpal Tunnel Syndrome. 
Carpal Tunnel Syndrome merupakan kumpulan gejala akibat penekanan pada saraf medianus yang berada pada terowongan karpal (carpal tunnel) di area pergelangan tangan. Hal ini menyebabkan rasa kebas, kesemutan, dan nyeri pada daerah tangan terutama telapak tangan, ibu jari hingga setengah jari manis. Kekuatan genggam tangan pun bisa berkurang atau hilang pada keadaan yang cukup berat. 
Kumpulan gejala ini biasa terjadi pada tangan yang dominan digunakan dan makin memberat jika melakukan banyak aktivitas yang menggunakan tangan.

Rasa Kebas Karena Gangguan Hormon dan Metabolik

Pada orang-orang dengan penyakit metabolik seperti Diabetes Mellitus (DM), saraf pada ujung-ujung anggota gerak sering kali mengalami gangguan. Ini disebabkan oleh kadar gula yang tinggi di dalam darah. Ujung-ujung jari dan telapak tangan anggota gerak kanan-kiri mengalami kebas dan terus menerus kesemutan. Mengontrol kadar gula dan mengonsumsi vitamin pelindung saraf menjadi upaya yang harus dilakukan untuk mengurangi gejala tersebut.
Selain Penyakit DM, perubahan hormon pada ibu yang sedang hamil juga kerap menimbulkan rasa kebas hingga nyeri di tangan. Akibat perubahan hormon tersebut terjadi penumpukan cairan yang menekan saraf medianus sehingga dapat memicu Carpal Tunnel Syndrome.

Rasa Kebas Karena Kekurangan Vitamin 

Dalam istilah kedokteran, kekurangan vitamin sehingga menyebabkan kebas atau rasa kesemutan disebut nutritional neuropathy. 
Kekurangan vitamin B kompleks misalnya. Pada awal tubuh kekurangan vitamin B kompleks barangkali memang tidak menimbulkan gejala, namun saat sudah berlangsung selama 7-15 minggu, ini dapat memunculkan rasa kebas dan kesemutan. Rasa kebas atau kesemutan ini awalnya akan muncul di kedua telapak kaki lalu kemudian hingga ke telapak tangan. Keadaan ini disebut gloves and stocking paresthesia. 
Kekurangan vitamin B kompleks ini juga bisa disebabkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan. Ini karena sifat alkohol yang menghambat penyerapan vitamin B kompleks pada tubuh. Kebas karena kekurangan vitamin B kompleks tidak jarang disertai gejala lain seperti anemia, vertigo, gangguan konsentrasi, berdebar, dan gejala lainnya. 
Selain Vitamin B kompleks, kekurangan vitamin E, fosfat, dan zat gizi lainnya juga dapat menyebabkan rasa kebas/kesemutan pada tangan. 
#CurhatSehat adalah ruang di mana kamu bisa menanyakan semua masalah kesehatan yang kamu alami dan nantinya akan dijawab langsung oleh Tim Dokter Mamanesia (dr. Kanya Tania). #CurhatSehat edisi kali ini, Lemonilo memilih satu pertanyaan dari Lemonizen yang ditanyakan melalui akun instagram Lemonilo pada 18-24 Februari lalu.
Privacy Notice

Ikuti media sosial kami