Bagaimana Menjaga Mental Tetap Sehat di tengah Pandemi Coronavirus?

Semua manusia lebih nyaman dengan kepastian. Ketika situasi pandemi penuh ketidakpastian seperti sekarang terjadi, kita langsung disergap takut, khawatir, cemas, panik, dan berbagai perasaan tidak nyaman lainnya. Kita tidak tahu di mana virus itu berada, kita tidak tahu apakah orang yang kita temui positif COVID-19 atau seorang carrier, dan kita tidak tahu apakah ketika terkena COVID-19 kita akan pulih atau justru tidak akan selamat. Sangat wajar ketika dalam kondisi seperti ini kita merasa stres. 
Kecemasan ini semakin meningkat ketika kita merasa tidak berdaya mengenai apa yang akan terjadi dan apa yang dapat kita lakukan untuk mengelola stres. Ketidakpastian ini juga merembet ke berbagai aspek dalam hidup. Sebagian orang khawatir apakah pendapatannya bulan ini masih cukup untuk menghidupi keluarganya? Harus bagaimana mereka membayar sejumlah cicilan dan tagihan di tengah krisis yang juga berdampak ke sektor ekonomi ini? banner consideration shipping bg blue 
Kekhawatiran mengenai kesehatan diri dan orang-orang terdekat juga semakin meningkat. Dulu mungkin kita bisa lebih santai menghadapi anak-anak yang mengalami batuk, pilek, dan demam. Tapi kini kekhawatiran kita pada hal yang sama justru meningkat berkali lipat.
Bahayanya, kondisi cemas dan khawatir ini dapat memperburuk kondisi kesehatan mental. Kita jadi lebih mudah merasa marah, mudah tersulut hal-hal kecil, merasa sedih, dan tidak berdaya. Kita juga lebih mudah merasa frustrasi atau justru menghindari berbagai informasi yang berkaitan dengan kondisi saat ini. Bagi mereka yang sebelumnya sedang berjuang demi kesehatan mentalnya, kondisi saat ini bisa membuat mereka merasa lebih down atau bahkan depresi, juga tidak ada motivasi untuk melakukan berbagai aktivitas harian. 
Penting sekali bagi kita untuk tetap merasa berdaya di saat-saat sekarang. Pahami bahwa kita bukan korban dari situasi ini, masih ada hal yang dapat kita lakukan. Kita selalu dapat memilih bagaimana kita merespon. Responsif, bukan reaktif. Untuk kita yang sedang berjuang menjaga kesehatan mental, beberapa hal berikut dapat dilakukan saat menghadapi situasi yang penuh ketidakpastian ini. 

1. Pisahkan apa yang dapat kita kendalikan dan apa yang tidak dapat dikendalikan.

Ada beberapa hal yang dapat kita kendalikan dan fokuslah pada hal tersebut. Cuci tangan dengan sabun, ingatkan juga orang lain untuk mencuci tangannya, minum vitamin, dan makan makanan bergizi. Batasi informasi yang tidak perlu karena hanya akan membuat kita semakin stres. Terlebih saat ini semakin banyak hoax tentang corona yang beredar.

2. Lakukan apa yang dapat membuat kita merasa aman

Hal ini bisa jadi berbeda pada setiap orang. Maka dari itu, kita tidak perlu membandingkan diri kita dengan orang lain. It’s okay jika apa yang membuat kita merasa aman adalah membatasi diri dari kegiatan sosial. Namun penting juga disadari, apakah pembatasan diri dari kegiatan sosial ini kita lakukan untuk mencegah penyebaran virus lebih tinggi atau isolasi diri ini adalah gejala awal dari depresi?banner consideration promotion bg blue 

3. Jika memungkinkan, sempatkan diri pergi ke alam untuk menikmati hijaunya pepohonan

Kita dapat memanfaatkan halaman rumah atau berjalan di sekitar rumah untuk menikmati udara segar dan rimbunnya pepohonan. Bagi yang sudah berkeluarga dan punya anak juga dapat mengajak si kecil jalan pagi sambil menikmati sinar matahari. Selain merasakan manfaat vitamin D dari sinar matahari, kita dan si kecil juga memiliki waktu yang berkualitas. Olahraga selain memiliki manfaat untuk kesehatan fisik juga bermanfaat untuk kesehatan mental kita.

4. Latihan mindfulness: hadir dan ada saat ini

Ketika kita sedang merasa cemas dan khawatir, pikiran kita menjadi liar ke mana-mana. Memikirkan banyak “what if..” , memikirkan skenario terburuk, dan berbagai hal yang belum tentu terjadi. Bukan hanya memikirkan apa yang saat ini terjadi, tetapi juga apa yang mungkin terjadi nanti. Ketika kita sadar bahwa kita mengkhawatirkan sesuatu yang belum terjadi, perlahan bawa kembali diri kita untuk hadir pada saat ini–detik ini–di sini. Perhatikan suara yang kita dengar, aroma yang kita hirup, tekstur benda yang kita raba dan benda-benda yang kita lihat di sekitar kita. Latihan mindfulness merupakan salah satu cara untuk tetap grounded ketika menghadapi situasi yang tidak dapat kita kontrol. 

5. Tetap jalin komunikasi dan cari bantuan jika kita membutuhkan

Social distancing bukan berarti memutus hubungan dan dukungan sosial. kita tetap dapat terkoneksi dan mendapat dukungan sosial dengan memanfaatkan berbagai media seperti telepon, video call, maupun online meeting. Kita dapat berbicara dengan sahabat yang dipercaya mengenai kekhawatiran yang kita alami. Jika kita butuh bantuan untuk membantu kesehatan mental kita, kita juga dapat meminta bantuan professional. 
Apapun situasi yang kita hadapi saat ini semoga tetap membuat kita kuat. Pastikan untuk terus waspada dan berhati-hati serta tetap melindungi diri. Semoga hari-hari berat lekas lewat dan kita semua diberi kesehatan dan keselamatan untuk kembali ke hari-hari biasa seperti sedia kala.banner decision halal bebas pengawet kategori mie bg lime green 

Artikel ini ditulis oleh Adisti F. Soegoto, M.Psi, psikolog anak dan seorang BFRP (Bach Foundation Registered Practitioner) sebagai dukungan kepada kita semua agar tetap sehat secara fisik dan mental di tengah pandemi coronavirus. 
Privacy Notice

Ikuti media sosial kami