Bukan Hanya Kehamilan, Ini 9 Penyebab Menstruasi Terlambat
Ketika mengalami menstruasi yang terlambat atau terlewat, seringkali ada anggapan bahwa tubuh sedang hamil. Padahal belum tentu lho, Lemonizen. Secara umum siklus menstruasi bisa terjadi antara 21-35 hari. Namun sebagian perempuan mengalami keterlambatan menstruasi hingga satu atau dua bulan lamanya.
Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi siklus menstruasi perempuan sehingga menstruasi terjadi lebih lambat atau bahkan terlewat. Kira-kira apa saja faktor tersebut? Dilansir dari VeryWellHealth dan Healthline, ketahui informasinya di bawah ini yuk! 
1. Stres
Mungkin banyak Lemonizen yang nggak menyadarinya, tapi pada kenyataannya stres dapat memicu perubahan hormon sehingga mengganggu siklus menstruasi.
Bukan hanya itu, dilansir dari Healthline, stres juga memengaruhi bagian otak yang bertanggung jawab untuk mengatur menstruasi. Seiring waktu, stres yang terjadi terus menerus dapat menyebabkan penyakit lain, kenaikan hingga penurunan berat badan secara tiba-tiba, yang kemudian membuat siklus menstruasi terganggu.
2. Berat Badan yang Tidak Ideal
Perempuan dengan berat badan terlalu rendah seringkali mengalami siklus menstruasi yang terlambat. Terutama bila mereka memiliki gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia, kondisi ini dapat mempengaruhi datangnya menstruasi. Berat badan yang terlalu rendah juga diketahui dapat mengubah cara fungsi tubuh dan menghentikan proses ovulasi.
Selain berat badan yang terlalu rendah, berat badan yang terlalu tinggi alias obesitas juga dapat mengganggu siklus menstruasi. Perempuan obesitas cenderung mengalami perubahan hormon yang membuat menstruasi terjadi lebih lambat atau bahkan terlewat.
3. PCOS (Sindrom ovarium polikistik)
PCOS juga dapat menjadi penyebab perempuan mengalami keterlambatan menstruasi.
Bahkan beberapa perempuan tidak mengalami menstruasi sama sekali. PCOS merupakan
gangguan keseimbangan hormon di dalam tubuh. Gangguan PCOS ini kemudian menyebabkan fungsi indung telur terganggu.
4. Alat Kontrasepsi
Penggunaan atau penghentian alat kontrasepsi juga bisa memengaruhi siklus menstruasi sehingga terjadi lebih lambat. Misalnya pil KB, pil ini mengandung hormon estrogen dan progestin, yang dapat mencegah ovarium melepaskan sel telur. Begitu juga dengan jenis alat kontrasepsi yang berupa implan atau suntikan.
5. Penyakit Kronis
Penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit celiac juga bisa menyebabkan gangguan siklus menstruasi. Hal ini disebabkan oleh ketidakstabilan gula darah yang kemudian mengganggu produksi hormon. Sementara penyakit celiac bisa menyebabkan gangguan pencernaan sehingga tubuh sulit menyerap nutrisi dan menyebabkan gangguan menstruasi.
6. Olahraga Berat
Olahraga secara ekstrim yang dilakukan berjam-jam dalam waktu lama dapat menyebabkan perubahan pada hormon hipofisis dan hormon tiroid, yang kemudian mengakibatkan perubahan ovulasi dan menstruasi. Namun jangan takut berolahraga Lemonizen, olahraga ringan yang dilakukan sehari-hari tidak akan menyebabkan gangguan menstruasi.
7. Minum Obat-obatan
Konsumsi obat-obatan juga dapat menyebabkan menstruasi datang terlambat. Menurut penelitian, diketahui beberapa jenis obat, seperti antidepresan, antipsikotik, obat tiroid, dan beberapa obat kemoterapi, dapat menyebabkan menstruasi datang terlambat atau tidak ada sama sekali.
8. Gangguan tiroid
Kelenjar tiroid yang terlalu aktif atau kurang aktif juga bisa menjadi penyebab menstruasi yang terlambat atau terlewat. Pasalnya tiroid berperan mengatur metabolisme tubuh, sehingga ketika tiroid terganggu kondisi kadar hormon juga dapat terpengaruh.
9. Kehamilan ektopik
Meski kemungkinannya lebih kecil, kehamilan ektopik juga bisa jadi salah satu penyebab menstruasi datang terlambat. Untuk memeriksakan kehamilan ektopik, biasanya kamu perlu menemui dokter dan melakukan pemeriksaan menggunakan USG atau pemeriksaan panggul.
Nah itu tadi beberapa hal yang dapat menjadi penyebab menstruasi terlambat atau terlewat. . Ketika kamu mengalami gangguan pada siklus menstruasi ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter ya, Lemonizen.