Fakta-fakta Tentang Efek Samping Vaksin COVID-19 yang Harus Kamu Tahu

Sejak pemerintah mulai menggalakkan vaksin COVID-19, sejumlah kabar tentang efek samping setelah mendapat vaksin COVID-19 mulai beredar. Sebagian kabar tersebut ada yang merupakan fakta, namun sebagian lagi masih belum terbukti kebenarannya.

banner consideration shipping bg blue

Banyaknya kabar simpang siur inilah yang membuat masih ada beberapa kelompok masyarakat yang ragu mendapatkan vaksin COVID-19. Agar tak semakin mendapat banyak berita simpang siur tentang vaksin COVID-19, kali ini Lemonilo mengumpulkan fakta tentang efek samping vaksin COVID-19 yang dihimpun dari berbagai sumber.

1. Penjelasan umum tentang KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi)

Pada dasarnya, semua jenis vaksin yang digunakan dalam program imunisasi nasional adalah aman dan efektif. Meski begitu, tidak ada satu jenis vaksin pun yang bebas efek samping atau dalam istilah medis dikenal sebagai Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).

Hal ini seperti dikutip dari Dasar-dasar Keamanan Vaksin yang diterbitkan oleh World Health Organization (WHO), bahwa tidak ada satu jenis vaksin pun yang dikatakan bebas dari kemungkinan terjadinya KIPI. KIPI sendiri adalah kejadian medis yang tidak diinginkan terjadi setelah pemberian imunisasi dan belum tentu memiliki hubungan kausalitas dengan vaksin.

Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa KIPI dibagi menjadi 5 kategori. Antara lain reaksi terkait produk vaksin; reaksi yang terkait dengan cacat mutu vaksin; reaksi terkait kekeliruan prosedur imunisasi; reaksi kecemasan terkait imunisasi; kejadian koinsiden atau gejala yang terjadi di luar dari produk vaksin.

Sementara itu, reaksi vaksin pun dibagi menjadi dua. Yakni reaksi ringan dan berat. Reaksi ringan biasanya terjadi beberapa jam setelah pemberian vaksin dan biasanya akan hilang dalam waktu singkat serta tidak berbahaya.

Sementara reaksi berat bisa berupa kejang, trombositopenia (sebuah kondisi di mana terjadi penurunan hebat jumlah trombosit, yaitu sel darah yang berfungsi untuk proses pembekuan darah), serta Hypotonic Hyporesponsive Episode (HHE) yakni kejadian kehilangan rasa sensorik akut atau penurunan kesadaran disertai dengan pucat dan kelemahan otot. Jika terjadi reaksi berat setelah dilakukannya vaksin, maka harus segera dilaporkan.

2. Gejala umum efek samping vaksin COVID-19

Sama halnya dengan vaksin lainnya, vaksin COVID-19 juga sudah dinyatakan aman. Tetapi seperti yang dijelaskan di atas, vaksin ini bukan berarti tak memiliki efek samping setelah kamu mendapatkan suntikan.

Dalam artikel berjudul Possible Side Effects After Getting a COVID-19 Vaccine dari Centers for Disease Control dan Prevention (CDC) disebutkan bahwa ada beberapa kemungkinan efek samping yang bisa kamu rasakan setelah mendapatkan vaksin COVID-19.

Di area bekas suntikan, ada kemungkinan muncul rasa sakit atau linu, kemerahan, serta pembengkakan. Selain itu berkaitan dengan tubuh secara umum, kamu mungkin juga akan mengalami kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, panas dingin, demam, dan mual.

Sementara menurut WHO dalam artikel berjudul Side Effects of COVID-19 Vaccines, gejala-gejala ringan hingga sedang yang muncul adalah hal yang umum terjadi. Dan menurut pemantauan biasanya hanya terjadi beberapa hari saja.

Walaupun tidak menutup kemungkinan gejala efek samping yang lebih berat bisa terjadi. Itulah mengapa pengawasan setelah penyuntikan vaksin COVID-19 penting untuk dilakukan.

banner consideration promotion bg blue

3. Upaya mengurangi gejala efek samping vaksin

CDC dalam artikel Possible Side Effects After Getting a COVID-19 Vaccine menjelaskan jika kamu ingin mengurangi efek samping yang mungkin kamu alami setelah mendapatkan vaksin COVID-19, kamu bisa mengonsumsi obat-obatan seperti ibuprofen, asetaminofen, aspirin, atau antihistamin. Tapi yang perlu diingat, sebelum mengonsumsi obat-obatan tersebut disarankan untuk menghubungi dokter terlebih dahulu.

Mengonsumsi banyak cairan dan mengompres bagian yang disuntik dengan sesuatu yang dingin juga disebut bisa membantu meringankan rasa tidak nyaman setelah vaksin. Namun, sangat tidak disarankan untuk mengonsumsi obat-obatan sebelum dilakukannya vaksin COVID-19 untuk mengurangi resiko efek samping setelah vaksin.

Kamu juga perlu segera ke dokter jika area suntik vaksin semakin memburuk seperti semakin kemerahan, bengkaknya semakin parah, atau timbul luka maupun nanah, serta ketika adanya efek samping yang mengkhawatirkan dan tidak hilang dalam waktu beberapa hari.

4. Efek samping vaksin COVID-19 menurut Kemenkes RI

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia lewat Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P, Siti Nadia Tarmizi mengatakan efek samping setelah disuntik vaksin COVID-19 biasanya bersifat ringan seperti nyeri dan gatal-gatal pada area yang disuntik. Dan hal itu akan hilang dalam kurun beberapa hari.

“Yang pasti jangan takut dengan efek samping. Hasil uji klinis di Bandung (efek samping) hanya berupa gatal dan kemerahan, hanya kurang dari 1 persen,” ungkap dr Nadia Tarmizi seperti dikutip dari Kompas.com. Itulah mengapa Kementerian Kesehatan terus mendorong masyarakat yang sudah memenuhi persyaratan kesehatan untuk segera melakukan vaksin COVID-19.

Dalam artikel Side Effects of COVID-19 Vaccines yang diterbitkan WHO, dijelaskan bahwa efek samping ringan setelah vaksin COVID-19 adalah hal yang normal. Hal ini disebabkan sistem kekebalan tubuh sedang menginstruksikan tubuhmu untuk merespon dengan beberapa cara.

Antara lain meningkatkan aliran darah sehingga lebih banyak sel kekebalan yang dapat bersirkulasi, serta suhu tubuhmu biasanya akan meningkat sebagai alarm atau tanda adanya benda asing yang masuk peredaran darah dan sebagai respon untuk mendeteksinya dan menghancurkannya.

banner decision halal bebas pengawet kategori mie bg lime green

Namun hal penting yang perlu diingat adalah meski sudah mendapatkan vaksin Covid-19, kamu harus tetap menjaga kesehatan dan mempertahankan protokol kesehatan. Sebab vaksin juga memerlukan waktu untuk membangun sistem kekebalan tubuh melawan virus Covid-19. Perlu diingat juga, setelah vaksin dan kekebalan tubuh muncul, bukan berarti 100% tidak akan tertular. Dengan adanya antibodi, bisa menurunkan kemungkinan tertular, pun jika tertular menurunkan tingkat keparahan dan kematian akibat penyakit tersebut.

Jadi penting untuk tidak melupakan 5M ya, yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menjauhi kerumunan.

Artikel kesehatan ini telah di-review oleh Tim Dokter Mamanesia.

Referensi
WHO. (2021). MODUL 3 – Klasifikasi KIPI
WHO. (2021). MODUL 3 – Tinjauan dan Luaran
WHO. (2021).MODUL 3 – Reaksi vaksin WHO. (2021). Side Effects of COVID-19 Vaccines
CDC. (2021). Possible Side Effects After Getting a COVID-19 Vaccine
Kompas.com. (2021). Kemenkes: Efek Samping Disuntik Vaksin Covid-19 Nyeri dan Gatal-gatal
Kompas.com. (2021). Pesan Kemenkes: Jangan Takut dengan Efek Samping Vaksin Covid-19

Privacy Notice

Ikuti media sosial kami