Jakarta PSBB Lagi? Tetap Semangat! 5 Tips ini Akan Membantumu Menjaga Mood

Kasus penularan COVID-19 di tanah air tak juga menunjukkan tren penurunan. Sebaliknya, jumlah pasien dari hari ke hari malah semakin bertambah. Berdasarkan Paparan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, jika tak ada langkah pengendalian maka pada tanggal 17 September 2020 diperkirakan tempat tidur isolasi di Jakarta akan penuh dan ketersediaan ICU hanya cukup untuk seminggu ke depan.

Berdasarkan hal tersebut, Gubernur Anies akhirnya mengambil keputusan untuk memberlakukan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada Senin, 14 September 2020 mendatang. Keputusan ini tentu langsung mendapat banyak respon, baik yang pro maupun kontra. Namun, terlepas dari pro kontra yang ada, kita harus tetap menjaga kewarasan di situasi yang masih serba sulit ini.

Sejak awal masuk ke Indonesia, pemberitaan tentang virus COVID-19 seakan sama sekali tak berhenti. Media terus memberikan perkembangan situasi mengenai virus ini. Baik jumlah yang orang yang terinfeksi, sembuh, bahkan mereka yang meninggal. Belum lagi adanya berita-berita hoaks tentang COVID-19.

Kondisi ini secara tak sadar akan membuat kita semua semakin tertekan. Risiko terberat dari kondisi tertekan adalah gangguan psikosomatis. Untuk menghindari hal tersebut, sudah saatnya meyakinkan diri sendiri untuk mendapatkan informasi tentang COVID-19 secukupnya saja. 

Kamu bisa menghindari berita-berita tentang COVID-19 yang tidak terlalu krusial dan hindari juga percakapan soal ini di media sosial atau aplikasi chat. Setidaknya, kamu hanya akan mencari berita tentang COVID-19 yang kamu butuhkan.

Ketika PSBB kembali diberlakukan, sebagian kantor juga diharuskan kembali memberlakukan work from home (WFH). Bekerja di rumah memang terkadang cukup menyulitkan. Kamu mungkin akan cukup kesulitan membedakan jam kerja dan jam di luar kerja, karena semua pekerjaan kamu lakukan di rumah.

Namun, meski kamu bekerja di rumah, bukan berarti kamu bisa bekerja sepanjang hari. Kamu harus disiplin dalam menentukan waktu kapan harus bekerja dan kapan harus beristirahat. Utarakan pendapatmu kepada rekan kerja untuk sama-sama menjaga kualitas, terkait dengan pekerjaan atau waktu untuk istirahat.Tetap sediakan me-time untuk menjaga pikiran tetap waras dan tidak stres karena pekerjaan.

Saat banyak menghabiskan waktu di rumah, kamu bisa memanfaatkan waktu untuk menjalani hobi atau kegiatan yang membuatmu bisa merasa bahagia. Ini mungkin jadi saat yang tepat untuk melakukan banyak kegiatan yang selama ini jarang atau hampir tidak pernah kamu lakukan.

Kamu bisa mulai belajar memasak, bercocok tanam, atau bahkan sesederhana menghabiskan waktu menonton drama favorit. Meski terlihat remeh, setidaknya kegiatan-kegiatan ini bisa sedikit mengusir rasa bosan saat harus berdiam diri di rumah saja.

Sudah banyak penelitian yang menunjukkan bahwa olahraga bisa membantu seseorang mengurangi stres. Oleh karena itu, di waktu-waktu ini ‘memakasakan’ diri untuk berolahraga sepertinya menjadi pilihan yang tepat. Tak cuma badan yang menjadi lebih sehat, tetapi juga pikiran yang lebih rileks.

Melakukan olahraga pun tak perlu dilakukan setiap hari. Cukup paling tidak tiga kali dalam satu minggu atau menyesuaikan kondisi badan.

Saat dihadapkan pada kondisi yang sangat sulit, bersyukur mungkin menjadi hal yang paling sulit dilakukan. Apalagi kita semua mengalami kondisi sulit sudah berbulan-bulan. Tetapi jika hanya merekam hal-hal buruk yang terjadi, tak akan baik juga untuk kondisi psikis. Sehingga paling tidak, pikirkan hal-hal kecil yang baik untuk disyukuri. Bisa dimulai dengan bersyukur atas kesehatan yang masih diberikan dan bisa berkumpul dengan anggota keluarga dalam kurun waktu yang cukup lama.

Ingat untuk tetap menjaga kesehatan dan kebersihan ya, Lemonizen!