Jangan Anggap Remeh 6 Penyebab Iritasi pada Bayi Bunda

Bayi memiliki kulit yang lebih sensitif dibanding orang dewasa. Hal inilah yang membuat bunda harus berhati-hati jangan sampai terjadi iritasi pada bayi. Terutama dalam memilih produk untuk si buah hati. Sebab, kulitnya yang sensitif dapat dengan mudah memicu munculnya iritasi. Tidak selalu dari produk yang digunakan, bayi bisa mengalami iritasi dari hal-hal remeh yang sering disepelekan. Berikut daftar penyebab iritasi pada bayi yang bisa muncul meski dari hal sederhana sekalipun.

1. Kebersihan Kulit Bayi Kurang Dijaga

Penyebab utama yang paling umum adalah kebersihan kulit bayi kurang dijaga dengan baik. Padahal, kulit bayi yang sensitif harus senantiasa dijaga agar tidak ada kuman dan bakteri yang menempel. Bunda harus rutin dan teliti dalam membersihkan kulit bayi agar tidak memicu iritasi di kemudian hari. Terlebih lagi pada bagian lipatan kulit si kecil yang lebih rentan terkena iritasi jika tidak dibersihkan dengan benar. Untuk membersihkannya, gunakan produk yang aman dan bebas dari bahan berbahaya. banner consideration shipping bg blue

2. Pemberian Probiotik yang Tidak Seimbang

Probiotik dapat didefinisikan sebagai bakteri baik yang keberadaannya membantu melancarkan pencernaan. Jika tubuh mengalami ketidakseimbangan probiotik, iritasi menjadi salah satu efek yang akan timbul. Saat bayi masih berada di usia awal, bakteri ini masih tetap didapat dan secara otomatis dapat menjaga keseimbangan di dalam perutnya. Namun, seiring bertambahnya usia, bayi akan lebih rentan mengalami ketidakseimbangan probiotik jika tidak dijaga dengan baik.

3. Pewangi dan Pengawet yang Ada dalam Produk Bayi

Dalam memilih produk untuk bayi, bunda harus ekstra berhati-hati agar tidak terjadi iritasi. Banyak produk bayi yang menggunakan pewangi dan pengawet berbahaya. Jika tidak teliti dalam memilih, hal ini dapat berimbas buruk pada kondisi kulit bayi. Beberapa pengawet dan pewangi berbahaya sering ditemukan pada sabun cair, tisu basah, kosmetik, sampo, hingga mainan sehari-hari.

4. Makanan

Dalam hal makanan, asupan yang diberikan kepada bayi harus diperhatikan sedetail mungkin agar tidak mempengaruhi kesehatan bayi. Bayi belum bisa menerima banyak jenis makanan sekaligus, hal inilah yang harus diperhatikan oleh para bunda. Terkadang beberapa bayi tidak bisa mengkonsumsi jenis-jenis makanan tertentu. Telur dan susu yang umumnya menjadi nutrisi baik bagi bayi terkadang juga dapat menjadi penyebab bayi mengalami alergi. Seiring dengan bertambahnya usia, bayi yang mulai beranjak ke fase anak-anak juga bisa mengalami alergi pada jenis makanan seperti kacang dan makanan laut.banner consideration promotion bg blue

5. Penggunaan Popok yang Tidak Tepat

Penggunaan popok yang salah pada bayi juga dapat memicu timbulnya iritasi pada kulit bayi. Tidak hanya berlaku pada popok saja, pemakaian celana berlapis yang ketat juga dapat menyebabkan terjadinya iritasi di kulit bayi. Iritasi akan semakin mudah timbul jika bunda tidak segera mengganti celana atau popok bayi yang sudah basah. Saat bagian tubuh bayi tertutupi oleh popok atau celana yang berlapis, suhu di daerah tersebut akan mengalami peningkatan yang membuat bahan kimia di dalamnya menjadi mudah diserap. Jika keadaan ini terus terjadi, jamur akan berkembang dan merusak kulit.

6. Menggunakan Sabun Mandi dengan Kandungan Antiseptik

Bayi tidak disarankan untuk menggunakan sabun mandi yang memiliki kandungan antiseptic. Kandungan antiseptic yang ada dalam sabun bayi dapat menyebabkan bayi mengalami kekeringan. Pada akhirnya, kontak dengan bahan iritan ini akan menyebabkan keseimbangan kulit menjadi terganggu dan muncul iritasi di beberapa bagian tubuh bayi.
banner decision halal bebas pengawet kategori mie bg lime green
Demikianlah daftar penyebab iritasi pada bayi yang seringkali disepelekan oleh para bunda di rumah. Dengan mengetahui informasi ini, diharapkan bunda sekalian lebih berhati-hati dalam memilih produk yang sesuai untuk bayi ya. Sehingga iritasi tidak terjadi.
Privacy Notice

Ikuti media sosial kami