Kenali dengan Tepat Gejala dan Penanganan Penyakit Pneumonia

Pneumonia adalah infeksi pada saluran pernafasan bagian bawah (paru-paru). Infeksi ini dapat terjadi pada satu maupun kedua sisi paru-paru. Paru-paru sendiri terdiri dari kantung kecil (alveolus) yang di dalamnya dapat menampung udara dan berfungsi sebagai tempat pertukaran oksigen dengan karbondioksida.

banner consideration shipping bg blue

Pada orang dengan pneumonia, alveolusnya mengalami infeksi dan peradangan yang membuatnya akan terisi dengan cairan ataupun nanah sehingga membuat oksigen sulit bertukar dengan karbondioksida. Ini menyebabkan nyeri hingga sesak napas.

Gejala dan Mereka yang Rentan Terkena Pneumonia

Pneumonia memiliki gejala yang sangat bervariasi, dari gejala ringan yang tidak memerlukan perawatan di rumah sakit hingga gejala berat yang memerlukan perawatan di ICU (ruang perawatan intensif).
Gejala yang umum ditemukan pada pasien pneumonia adalah batuk berdahak, demam, tubuh menggigil, nafas menjadi lebih pendek, nyeri dada akibat batuk atau bernafas, lemas, tidak nafsu makan dan minum, mual muntah, nyeri kepala hingga sesak.
Gejala-gejala ini juga sangat bervariasi, berdasarkan faktor usia dan keadaan kesehatan sebelumnya. Anak di bawah usia 2 tahun dan orang lanjut usia di atas 65 tahun lebih berisiko menderita pneumonia karena imun tubuh mereka lebih rendah dibanding dewasa muda. 
Pneumonia juga berisiko tinggi pada orang dengan sistem imun tubuh rendah seperti penderita HIV/AIDS atau penderita kanker akibat obat kemoterapi. 
Orang yang memiliki penyakit paru kronis atau penyakit paru jangka panjang, orang dengan gangguan mengunyah akibat stroke, pasien di ICU yang menggunakan bantuan mesin ventilator untuk bernafas, orang dengan tubuh malnutrisi, polusi udara yang tinggi, dan orang dengan kebiasaan merokok dapat lebih mudah menderita pneumonia. 
 

Pneumonia Sebagai Penyakit yang Menular

Pneumonia merupakan penyakit yang dapat menular antar manusia. Menurut Johns Hopkins Medicine AS ada 30 jenis penyebab pneumonia, namun yang paling sering adalah akibat serangan virus, bakteri, dan jamur. 

banner consideration promotion bg blue

Virus maupun bakteri penyebab pneumonia dapat menyebar melalui hirupan udara yang mengandung droplets atau tetesan cairan kecil yang tidak kasat mata setelah batuk maupun bersin. Pneumonia juga dapat menyerang saat tubuh kontak dengan permukaan benda yang telah terkontaminasi virus atau bakteri penyebab pneumonia tersebut.

Penanganan Penyakit Pneumonia

Untuk menangani pneumonia penyebab bakteri, biasanya dokter akan menggunakan terapi antibiotik dan pengobatan lain yang bersifat suportif (meringankan gejala atau keluhan). Misal, jika kamu sebagai pasien pneumonia sedang mengalami demam maka dokter akan memberikanmu obat demam atau jika kamu sedang batuk maka akan diberikan obat batuk.
Pun, kini telah ada imunisasi pneumonia yang bisa diberikan kepada bayi hingga orang lanjut usia. Meskipun setelah mendapatkan imunisasi bukan berarti kamu tidak akan menderita pneumonia lagi ya, namun setidaknya dengan imunisasi gejala yang kamu rasakan akan jauh lebih ringan dibandingkan mereka yang tidak terimunisasi. 

Pneumonia dan COVID-19

Di masa pandemi COVID-19 seperti sekarang, semakin banyak orang yang dengan mudah menyebut covid-19 sebagai pneumonia. Ini karena COVID-19 dan pneumonia memiliki gejala yang mirip serta kelainan pada hasil rontgen atau CT Scan paru-paru penderita COVID-19 sama dengan gambaran pada penderita pneumonia.

banner decision halal bebas pengawet kategori mie bg lime green

Padahal COVID-19 dan pneumonia adalah dua penyakit yang berbeda. Tidak seperti pneumonia, belum ditemukan obat atau vaksin untuk pengobatan COVID-19. Di masa-masa pandemi seperti sekarang, pastikan untuk terus menjaga kesehatan ya Lemonizen agar kita semua terhindar dari pneumonia maupun COVID-19!
Privacy Notice

Ikuti media sosial kami