Kenali Gangguan OCD : Pengertian hingga Penyebabnya

Istilah OCD merupakan kepanjangan dari Obsessive Compulsive Disorder yang juga dikenal dengan gangguan obsesif kompulsif yaitu salah satu gangguan kecemasan kronis jangka panjang. Seseorang yang mengidap gangguan ini kerap kali memiliki pikiran yang tidak terkendali atau obsesif.

Kondisi tersebut bisa mendorong seseorang melakukan perilaku yang kompulsif atau tindakan yang dilakukan secara berulang-ulang. Jika seseorang tersebut tidak melakukannya, dia akan merasa cemas dan ketakutan berlebihan. Gangguan OCD ini dapat dialami oleh siapa saja tanpa memandang umur dan gender. Namun lebih sering diderita saat seseorang baru menginjak usia dewasa.

Terkadang penderita OCD juga merasa bahwa tindakannya terlalu berlebihan, tapi dia tetap melakukannya dan tidak bisa berhenti atau menghindarinya. Pada sebuah penelitian menunjukkan bahwa sekitar satu persen dari jumlah orang yang ada di dunia mengalami penyakit OCD. Lalu seperti apa gejala-gejala penyakit OCD?

1. Gejala Pikiran atau Obsesif

Penderita OCD akan memiliki pikiran atau obsesif yang muncul berulang-ulang. Kondisi tersebut membuatnya merasakan rasa cemas yang berlebihan. Berikut beberapa contoh obsesif yang dialami penderita OCD:

  • Takut terpapar atau terkontaminasi kuman dan kotoran.
  • Semuanya harus tertata rapi dan simetri.
  • Memiliki pikiran yang agresif tentang melukai diri sendiri maupun orang lain.
  • Bersikap berlebihan mengenai benar atau salah pada suatu permasalahan, agama, dan moral.
  • Merasa takut membuang atau kehilangan sesuatu yang penting.

Obsesif yang dialami penderita OCD tersebut menyebabkan timbulnya gejala-gejala berikut:

  • Tidak ingin bersentuhan dengan orang lain atau benda tertentu.
  • Merasa jijik dengan kotoran atau cairan dari tubuh.
  • Merasa ragu dengan hal-hal kecil, seperti ragu telah mengunci pintu atau belum.
  • Merasa terganggu saat benda-benda tidak tertata rapi atau pada posisi tertentu.
  • Membayangkan menyakiti diri sendiri atau bahkan orang lain.
  • Merasa khawatir melakukan sesuatu tidak secara maksimal.
  • Merasa takut mengucapkan kata-kata kotor.

2. Gejala Kompulsif

Tindakan kompulsif yang dilakukan penderita OCD biasanya dilakukan secara berulang-ulang. Hal tersebut untuk mencegah rasa cemas akibat obsesinya. Berikut gejala-gejala kompulsif pada penderita OCD:

  • Sering mencuci tangan secara berlebihan hingga timbul lecet.
  • Berulang mandi, gosok gigi, dan buang air.
  • Berulang kali membersihkan perabotan rumah tangga.
  • Berulang kali memastikan sesuatu, seperti memastikan pintu sudah terkunci atau belum dan lain-lain.
  • Berhitung menggunakan pola tertentu.
  • Kerap mengulang kata-kata, doa dan lainnya.
  • Menata barang-barang dengan posisi atau cara tertentu.
  • Menyimpan benda-benda yang tidak dibutuhkan.
  • Memastikan kondisi orang-orang terdekatnya secara berulang-ulang.

Penyebab Penyakit OCD

1. Biologis

Pada beberapa penelitian menunjukkan bahwa penyakit OCD bisa dialami seseorang karena perubahan zat kimia alami yang ada di otak, contohnya seperti serotonin. Pada penderita OCD mungkin jumlah serotonin di otak tidak mencukupi. Sehingga orang tersebut cenderung melakukan tindakan yang sama berulang kali.

2. Genetik

Penyakit gangguan kecemasan ini juga bisa dialami karena memiliki riwayat keluarga yang mengidap OCD. Namun gen yang bisa saja mempengaruhi kondisi tersebut belum teridentifikasi.

3. Lingkungan

Selain kondisi biologis dan genetik, penyebab penyakit ini juga bisa terjadi karena faktor lingkungan. Contohnya seperti memiliki trauma masa kecil, infeksi streptococcus, atau perilaku obsesif kompulsif yang dipelajari dari keluarga atau orang terdekatnya.

Sebenarnya gangguan OCD ini tidak dapat disembuhkan secara total. Tapi penderitanya harus mendapatkan pengobatan dari para ahli kesehatan mental. Untuk membantu mengurangi atau mengontrol gejala-gejalanya dan agar dapat menjalani hari-hari dengan lebih baik. Jika kamu merasa memiliki gejala ini, jangan dulu self diagnose ya, sebaiknya langsung berkonsultasi ke dokter atau ahli.

Privacy Notice

Ikuti media sosial kami