Ketahui Arti Tangisan Bayi Berusia 0-3 Bulan Lebih Dalam

Arti tangisan bayi 0-3 bulan tidak melulu dikonotasikan sebagai pertanda bayi lapar. Pada dasarnya, menangis merupakan cara bayi untuk berkomunikasi dengan orang tuanya dalam menyampaikan kebutuhannya. Semisal saja lapar, mengantuk, sakit, atau merasa tidak nyaman, semua perasaan tersebut akan diutarakan bayi dalam bentuk tangisan.

Bayi baru lahir hingga berusia 3 bulanan biasanya akan menangis selama 2-3 jam per harinya. Agar dapat memberikan perhatian yang tepat, orang tua tentu harus mengetahui apa arti dibalik tangisan bayi. Berikut merupakan beberapa artian yang mungkin berusaha disampaikan bayi melalui tangisannya. Go check these out!

1. Lapar

Saat lapar, bayi akan menangis untuk meminta asupan ASI pada ibu. Tangisan bayi ketika merasa lapar umumnya terdengar pendek-pendek, naik-turun, dan bernada rendah. Pada tahap ini, ibu dapat memberikan ASI guna melihat apakah bayi benar-benar lapar atau tidak. Jikapun bayi tidak merasa lapar, mungkin mereka hanya ingin menghisap sesuatu untuk membuatnya merasa lebih nyaman.

2. Mengalami Masalah dengan Perut

Kolik atau kondisi menumpuknya gas di dalam perut bisa membuat bayi menangis tanpa henti. Biasanya, bayi yang mengalami kolik akan menangis setidaknya 3 jam per hari dalam 3 minggu berturut-turut.

Bayi dengan kondisi ini akan terus menangis meski perutnya kenyang setelah menyusu. Bila terjadi demikian, ibu dapat mencoba mengusap bagian punggungnya serta menggerakkan kedua kakinya selayaknya gerakan mengayuh sepeda secara perlahan.

Atau bisa juga dengan memberikan obat yang dapat membantu mengeluarkan gas dari perutnya. Namun perlu diingat, tindakan ini perlu dikonsultasikan terlebih dahulu bersama dokter anak. Mengingat tidak semua jenis obat cocok untuk dikonsumsi bayi.

3. Lelah

Maksud tangisan bayi satu ini mungkin sedikit membingungkan. Sebab, tidak seperti orang dewasa, bayi yang merasa lelah malah tidak mudah tertidur. Sebaliknya, mereka akan rewel dan terus-menerus menangis di malam hari.

Jika hal ini terjadi, cobalah tidurkan bayi dengan menggendongnya menggunakan selimut agar bayi merasa nyaman seperti di dalam rahim. Selain itu, mengajak bayi berjalan-jalan ke luar rumah menggunakan kereta bayi juga dianggap sangat membantu dalam kondisi seperti ini.

4. Perlu Bersendawa

Ketika menyusu, selain ASI, bayi kerap kali menelan udara. Nah, udara yang tidak segera dikeluarkan dengan bersendawa dimungkinkan membuat bayi merasa tidak nyaman. Karena itu, apabila bayi menangis setelah disusui, kemungkinan besar bayi perlu disendawakan. Kendati demikian, sendawa tidak harus dilakukan setiap saat. Pasalnya, sebagian bayi harus rutin disendawakan, sementara sebagian lainnya tidak.

5. Alergi

Meski cukup jarang, namun sebagian bayi bisa mengalami alergi akibat komponen yang terkandung dari ASI yang mulanya berasal dari makanan sang ibu. Jika bayi sering menangis setelah menyusu, hal tersebut bisa saja dikarenakan reaksi alergi atas ASI. Bayi yang minum susu formula pun memiliki potensi mengalami alergi.

Cobalah untuk memeriksakan bayi ke dokter anak terdekat guna mengetahui apakah ia terkena alergi atau tidak. Jika iya, dokter bakal menyarankan orang tua untuk menghindari konsumsi susu formula atau makanan tertentu selama kurang lebih 1 minggu.

6. Kesakitan

Saat merasakan sakit, bayi menjadi rewel dan sering menangis. Sebagaimana diketahui, kulit bayi sangatlah sensitif. Sehingga ia bisa menangis karena hal yang mungkin dianggap sepele bagi orang dewasa. Contohnya saja, ada seutas rambut yang tersangkut pada jemarinya, atau merasa tidak nyaman akibat label pakaian yang menggesek kulitnya.

Demikianlah sejumlah arti tangisan bayi 0-3 bulan yang perlu Anda perhatikan. Dengan memahami seluruh arti tangisan bayi di atas, Anda sebagai orang tua tentu akan lebih mudah dalam menangani dan mengambil tindakan lebih lanjut.

Privacy Notice

Ikuti media sosial kami