Ketahuilah 4 Bahaya Membentak Anak, Lemomoms Harus Tahu!

Orang tua juga manusia biasa. Tak jarang, orang tua juga bisa kehilangan kesabaran saat menghadapi anak-anak, namun sebaiknya jangan sampai membentak anak. Pasalnya, ada bahaya membentak anak yang bisa berdampak buruk bagi mereka. Jadi Lemomoms harus lebih berhati-hati saat mengutarakan sesuatu ketika dalam kondisi marah, ya.

Meskipun cukup sulit mengendalikan emosi, pastikan tidak menggunakan nada yang tinggi saat memperingatkan anak. Bertambahnya usia memang membuat anak menjadi lebih aktif dan menggunakan instingnya sendiri dalam melakukan berbagai hal. Lemomoms harus mengerti bahwa memarahi dan membentak bukan solusi yang tepat saat mereka melakukan kesalahan atau kenakalan lainnya.

Ketika anak mendengar nasihat Moms dengan cara membentak atau marah-marah, bukan malah membuat dia patuh. Akan tetapi malah membuat dia semakin tidak paham dengan maksud nasihat yang diutarakan orang tuanya. Inilah beberapa bahaya membentak anak yang harus Lemomoms tahu:

1. Mengganggu Perkembangan Otak Anak

Di masa pertumbuhannya Lemomoms harus benar-benar menjaga si kecil dengan sangat hati-hati termasuk dalam bertutur kata. Sering membentak anak dapat berdampak buruk terhadap perkembangan otaknya. Otak anak-anak yang sering dibentak orang tuanya dapat mengalami gangguan pada perkembangan. Bahkan tidak menutup kemungkinan ukuran otak mereka lebih kecil dibandingkan ukuran rata-rata anak seusianya.

Otak menjadi bagian penting yang sangat berpengaruh dalam tumbuh kembang anak, bagian otak yang paling terpengaruh yaitu pada bagian pemrosesan suara dan bahasa. Kondisi tersebut dapat terjadi karena otak cenderung lebih mudah memproses peristiwa dan informasi negatif. Dalam artian, otak anak menjadi kurang cerdas karena lebih sering memproses informasi atau peristiwa yang tidak merangsang perkembangannya.

2. Anak Menjadi Penakut

Ketika anak melakukan suatu kesalahan, Lemomoms tidak disarankan memarahi dan membentaknya. Mungkin memang saat Moms marah, si kecil akan  cenderung diam. Namun, diam yang ia lakukan bukan berarti si kecil mengerti apa yang diutarakan Moms, melainkan takut. Apabila kondisi ini terus terjadi, maka bisa membuat si kecil memiliki kepribadian penakut dan tidak percaya diri. Anak akan merasa apa yang dilakukannya selalu dianggap salah.

3. Memiliki Kepribadian yang Mudah Marah

Ketika seorang anak sering mengalami perlakuan kasar secara verbal, biasanya akan mudah mendapat masalah mental dan perilaku. Seperti saat ia menginjak usia remaja bisa berpeluang menjadi remaja agresif yang mudah tersulut emosi. Ia juga akan merasa bahwa marah, berteriak, atau memaki itu merupakan respons yang wajar saat merasa kesal.

Tentunya Lemoparents tidak ingin dampak buruk seperti ini terjadi kepada si kecil, kan? Biasakan menasehati anak dengan berbicara secara baik-baik tanpa harus berteriak atau membentak adalah solusi tepat yang bisa dilakukan.

4. Dapat Memicu Gangguan Mental Pada Anak

Rasa sedih, kecewa, terluka, dan merasa tidak berharga bisa dialami si kecil ketika ia sering dimarahi atau dibentak, sehingga hal tersebut bisa memicu anak mengalami gangguan mental, seperti depresi.

Setelah mengetahui bahaya membentak anak, Lemomoms harus lebih bijak dan berhati-hati saat meluapkan rasa marah kepada si kecil. Memberikan pengertian dan bertutur kata yang baik serta lembut akan membantu anak memahami maksud yang disampaikan. Semoga bermanfaat, Lemoparents!

Privacy Notice

Ikuti media sosial kami