Moms, Inilah 6 Mitos dan Fakta Menyusui (Breastfeeding) yang Wajib Kamu Tahu

Menyusui (breastfeeding) merupakan salah satu hal yang dianjurkan pada para ibu untuk dilakukan. Selain memberikan ikatan yang baik pada si kecil dan sang ibu, kegiatan menyusui (breastfeeding) mampu memberikan nutrisi awal pada tubuh si kecil, seperti lemak, karbohidrat, mineral dan vitamin. Selain itu, menyusui dapat membantu menstimulasi gerak motorik di awal perkembangannya.banner consideration shipping bg blue

Sayangnya, banyak mitos yang membuat banyak ibu, terutama new moms, enggan atau ragu untuk memberikan ASI kepada si kecil. Beberapa mitos ini justru sudah banyak dipercayai dari generasi ke generasi. Mitos seperti apa? Yuk, simak mitos dan fakta tentang menyusui (breastfeeding) berikut ini!

Semakin Besar Ukuran Payudara, Semakin Banyak ASI yang Dihasilkan (Mitos)

Semakin Besar Ukuran Payudara, Semakin Banyak ASI yang Dihasilkan
Hal ini jelaslah hanya mitos karena faktanya, ukuran tidak menentukan jumlah ASI yang dihasilkan. Payudara terdiri dari banyak komponen, beberapa diantaranya adalah kelenjar susu dan lemak. Kelenjar susu menghasilkan ASI dengan bantuan hormon sementara lemak menentukan besar kecilnya ukuran payudara. Jadi, tak peduli seberapa ukurannya, kamu tetap bisa menghasilkan jumlah ASI yang cukup.

Kamu Harus Banyak Minum Agar Produksi ASI Tetap Baik (Fakta)

Kamu Harus Banyak Minum Agar Produksi ASI Berjalan Dengan Baik (Fakta)
Banyak penelitian yang membuktikan bahwa hal ini merupakan fakta. Kurang minum atau cairan dalam tubuh dapat menyebabkan produksi ASI untuk si kecil. Untuk itu, penting bagi para ibu untuk menjaga keseimbangan cairan di dalam tubuh, tidak boleh kurang ataupun lebih. Tak hanya kekurangan cairan, kelebihan cairan bisa juga berdampak pada berkurangnya jumlah ASI.

Terlalu Sering Menggunakan Botol Untuk Menyusui, Bayi Akan Menolak Ketika Hendak Diberi ASI Langsung (Mitos)

Terlalu Sering Menggunakan Botol Untuk Menyusui, Bayi Akan Menolak Ketika Hendak Menyusui Langsung
Hal ini sangat jelas merupakan mitos belaka. Walaupun masih sangat dini, mulut bayi sudah bisa membedakan tekstur antara puting payudara ibu dengan ujung botol bayi. Untuk itu, kamu bisa dengan leluasa bergantian dalam menggunakan botol bayi atau menyusui langsung. Biar begitu, sebisa mungkin untuk memberikan ASI eksklusif selama bulan kepada bayi untuk mendapatkan mannfaat terbaik. 

banner consideration promotion bg blue

Bayi yang Diberi ASI Akan Tidur Lebih Nyenyak dan Lelap (Fakta)

Bayi yang Diberi ASI Akan Tidur Lebih Nyenyak dan Lelap (Fakta)
Faktanya, bayi yang diberi ASI sebagai makanannya dapat tidur dengan lelap dan nyenyak karena ASI mengandung nutrisi yang mudah dicerna dan diserap oleh sistem pencernaan bayi yang belum sempurna. Sebaliknya, bayi yang diberikan susu formula cenderung sulit tidur karena nutrisi yang terdapat pada susu formula dihasilkan dari susu sapi yang sulit dicerna oleh sistem pencernaan bayi. 

Menyusui (Breastfeeding) itu Sakit (Mitos)

Menyusui (Breastfeeding) itu Sakit
Pernyataan ini hanyalah mitos yang membuat banyak ibu, terutama New Moms, menjadi takut untuk memberikan ASI pada si buah hati. Kathy Mason, Certified Lactation Consultant, menyebutkan bahwa jika dilakukan dengan benar, kegiatan menyusui tidak akan menimbulkan rasa sakit atau nyeri ketika menyusui. Cobalah bertanya dan mencari informasi bagaimana posisi yang baik untuk menyusui si kecil.

ASI Punya Nutrisi yang Lebih Lengkap Dan Mudah Dicerna Dari Susu Formula (Fakta)

ASI Punya Nutrisi yang Lebih Lengkap Dan Mudah Dicerna Dari Susu Formula (Fakta)
Fakta! Susu formula bukanlah pengganti yang sebanding dari ASI untuk si kecil. ASI mengandung kelengkapan gizi yang lebih kompleks dan komplit dibandingkan dengan susu formula. Selain itu, ASI juga lebih mudah dicerna dan diserap oleh sistem pencernaan bayi yang belum sempurna daripada susu formula. Susu formula juga dapat meningkatkan alergi susu sapi pada bayi di usia dini daripada ASI. 

banner decision halal bebas pengawet kategori mie bg lime green

Privacy Notice

Ikuti media sosial kami