Para Ibu Muda, Yuk Mulai Kenali Baby Blues dan Bagaimana Cara Mengatasinya

Menurut penelitian, sekitar 80% dari ibu yang baru melahirkan mengalami baby blues. Sindrom ini biasanya berlangsung hingga 14 hari setelah kamu sebagai ibu melahirkan. Biar begitu, kamu tidak perlu khawatir atau takut berlebihan ya, moms! Para praktisi dan dokter kandungan menyatakan bahwa baby blues adalah hal yang normal terjadi kok. Yang kamu harus pahami adalah bagaimana mengetahui kalau kamu sedang baby blues dan bagaimana cara mengatasinya.

Baby blues bukanlah sindrom hantu yang datangnya tidak bisa kamu ketahui dan prediksi. Ada tanda-tanda psikologis yang sangat mudah kamu ketahui. Dengan memperhatikan ciri-ciri ini, kamu bisa memahami bahwa kamu sedang mengalami baby blues. 

• Walaupun kamu seorang yang ceria dan periang, kamu bisa nangis mendadak lho, Moms. Rasanya sedih terus.
• Moms jadi sering marah dan kesal. Padahal, tidak ada yang bikin Moms jadi kesal atau marah. Emosi keluar begitu saja. 
• Moms jadi sering cepat lelah dan cepat tersinggung pada siapa saja. Gampang baper deh jadinya, Moms.  
• Setiap kali sedang mengurus si buah hati, Moms jadi merasa tidak percaya diri. Moms jadi sering membanding-bandingkan dengan ibu yang lain.
• Istirahat menjadi terganggu karena Moms merasa stress dan tidak tenang.
• Moms seharusnya bahagia mengurus si baby, tapi moms tidak merasakannya. Hanya merasa stress yang berlebihan.

Lalu, Bagaimana Mengatasi Baby Blues Agar Si Kecil Tetap Jadi Prioritas?

Seperti yang disebutkan sebelumnya, Moms, kalau baby blues bisa mengganggu caramu untuk mengurus si buah hati. Moms akan jadi tidak fokus tentang apa yang dibutuhkan oleh si kecil dan semua akan jadi terbengkalai begitu saja. Kalau begini, masa depan dan gizi si kecil menjadi taruhannya. Tentunya, moms tidak mau kan? Makanya, berikut cara tepat untuk mengatasi baby blues sehingga kebutuhan si kecil tetap tercukupi!

Ketika baru melahirkan, tubuh sedang mengalami proses recovery besar-besaran. Namun, di sisi lain, tubuh juga dituntut untuk memproduksi ASI untuk bayi. Bersamaan dengan itu, hormon progesteron dan estrogen yang belum sepenuhnya turun ditambah kurang tidur dapat memicu Baby blues. Untuk itu, beristirahatlah bersama si kecil yang sedang tertidur. Istirahatlah ketika bayi sedang tidur. Dengan begitu, mood dan perasaan moms bisa lebih terkendali dengan tenaga yang cukup.

Dalam proses recovery, Moms butuh makanan yang dapat mempercepat proses pemulihan. Makanlah makanan yang hangat dan kaya protein seperti sup, teh jahe, atau telur rebus. Mengganti protein dan DHA pada tubuh kamu akan membantu proses pemulihan lebih baik. Selain itu, di waktu-waktu menjelang persalinan, perbanyaklah mengonsumsi makanan yang tinggi akan omega-3 yang dapat mencegah kelahiran prematur dan baby blues.

Setiap wanita tentunya ingin menjadi seorang ibu yang sempurna bagi buah hatinya, termasuk kamu. Namun, untuk menghindari baby blues, cobalah untuk tetap fokus pada perhatian untuk si kecil dan yakinlah apa yang kamu lakukan untuk si kecil adalah yang terbaik. Jika belum, kamu bisa meng-upgrade ilmu yang kamu miliki tentang merawat si kecil.

Waktu-waktu awal menjadi seorang ibu tentunya menjadi waktu yang cukup berat. Ada proses adaptasi yang mungkin harus kamu lakukan secepatnya, terutama sesuatu yang berhubungan dengan kebutuhan si kecil. Untuk itu, agar Moms bebas dari baby blues, cobalah bicarakan apa yang kamu rasakan dan pikirkan kepada orang-orang terdekat. Jangan biarkan kamu memendam masalahmu sendiri!

Banyak ibu yang menyatakan bahwa salah satu penyebab mereka mengalami baby blues adalah hadirnya si buah hati. Untuk itu, supaya lebih mudah, cobalah untuk memperkuat ikatan batin dengan si buah hati. Kegiatan tidur bersama ketika si kecil tidur bisa memberikan perasaan yang lebih kuat antara ibu dan anak.