Rambut Rontok Sampai Tipis, Apa Penyebabnya? #CurhatSehat

Hai Lemonizen, selamat datang di #CurhatSehat bersama Lemonilo. #CurhatSehat adalah ruang di mana kamu bisa menanyakan semua masalah kesehatan yang kamu alami dan nantinya akan dijawab langsung oleh Tim Dokter Mamanesia (dr. Rizqii Nurdini).
#CurhatSehat edisi kali ini, Lemonilo memilih satu pertanyaan dari Lemonizen yang ditanyakan melalui akun instagram Lemonilo pada 7-13 Januari lalu. Bersama Tim Dokter Mamanesia, Lemonilo mengupas tuntas jawaban dari pertanyaan yang kamu ajukan. Yuk, simak jawaban berikut!
Rambut kepala biasanya terlepas sekitar 50-100 helai per hari dalam keadaan normal, dan bisa terlepas hingga 250an helai saat sedang keramas. 
Saat Lemonizen menyadari rambut lepas lebih banyak dari biasanya, atau rambut menjadi lebih tipis dari biasanya karena rontok, garis rambut menjadi mundur, atau muncul area botak di kepala, tentu hal ini memunculkan kekhawatiran. Baik bagi pria maupun wanita, kerontokan ini bisa terjadi secara sementara bahkan permanen. 
Genetik menjadi faktor dengan andil sangat besar sebagai penyebab kerontokan rambut dan kebotakan. Seseorang yang di dalam keluarganya punya riwayat kerontokan rambut atau kebotakan, akan sangat besar kemungkinannya untuk juga mengalami hal yang sama di kemudian hari. Namun secara statistik, laki-laki mempunyai risiko yang lebih besar dibanding perempuan dengan riwayat keluarga mengalami kerontokan dan kebotakan yang sama.
Perubahan fisiologis tubuh juga dapat memengaruhi kerontokan rambut. Pada ibu hamil, melahirkan, serta menopause (di mana terjadi perubahan hormon yang cukup signifikan) kerontokan rambut dapat terjadi. Penurunan berat badan yang drastis, kekurangan gizi, serta penuaan juga merupakan faktor penyebab rontoknya rambut.

Beberapa Penyakit Pada Tubuh Bisa Jadi Penyebab Rambut Rontok

Beberapa penyakit, mulai dari yang terlokalisir di kulit kepala hingga penyakit metabolik serta autoimun juga bisa menyebabkan kerontokan rambut. Penyakit metabolik yang dapat menyebabkan kerontokan antara lain Hipotiroid dan Diabetes Melitus. Penggunaan obat-obatan pada penyakit tertentu seperti obat untuk penyakit kanker, jantung, dan obat antidepresan juga mempunyai efek samping untuk kerontokan rambut.
banner consideration promotion bg blue
Penyakit lain seperti infeksi jamur di kulit kepala mempunyai gejala kerontokan hingga kebotakan di satu area kepala selain gejala penyerta seperti kulit kepala gatal, bersisik, atau berketombe.

Stres Memicu Rambut Rontok

Tidak hanya penyakit fisik saja, stres dan perasaan sedih juga dapat memicu kerontokan rambut. Maka disarankan selain memerhatikan kesehatan fisik secara umum, manajemen stres, dan kesehatan mentalpun perlu dijaga dan diperhatikan.
Kebiasaan-kebiasan dalam menata rambut juga bisa mempengaruhi kerontokan atau tipis nya rambut. Penggunaan alat penataan rambut yang panas dan terlalu sering, pewarnaan rambut menggunakan bahan kimia yang ‘keras’, serta mengikat rambut terlalu kencang turut andil dalam memperparah kerontokan rambut.

Jaga Kesehatan Rambut dengan Asupan Makanan Bergizi

Asupan makanan yang bergizi sangat penting bagi pertumbuhan dan kekuatan rambut. Maka kekurangan protein, vitamin dan mineral, terutama vitamin D dapat menjadi salah satu penyebab rambut menjadi rontok. Vitamin dan mineral tersebut banyak terdapat pada ikan, ati sapi, jamur, keju, susu, dan disarankan untuk dapat dikonsumsi sesuai porsi setiap hari.
Rambut rontok adalah hal yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya dapat menurunkan kepercayaan diri, rambut rontok, tipis, atau kebotakan bisa jadi merupakan pertanda masalah lain yang lebih serius di  dalam tubuh. 
Oleh sebab itu disarankan untuk selalu menjaga kesehatan rambut dengan pola hidup sehat. Hindari kebiasaan-kebiasaan yang merusak rambut, pastikan tubuh mendapat asupan makanan yang bergizi seimbang dengan menu bervariasi, olahraga teratur, serta manajemen stres yang baik. 
banner decision halal bebas pengawet kategori mie bg lime green
Jika Lemonizen khawatir dengan masalah kerontokan rambut ini, baiknya segera konsultasikan ke dokter spesialis kulit kelamin. Bagikan juga pengalamanmu merawat dan menjaga kesehatan rambut di kolom komentar, ya!
Privacy Notice

Ikuti media sosial kami