Sebelum Curhat, Kenali Dulu Ciri-ciri Pendengar yang Baik Berikut Ini

Bercerita kepada orang lain atau ‘curhat’, mengenai permasalahan yang sedang dihadapi sering kali dapat membuat perasaan menjadi lebih lega. Hal ini bahkan sudah terbukti dalam penelitian lho, Lemonizen. 

Menurut James Pennebaker,  seorang Psikolog asal Amerika Serikat, membicarakan masalah atau mengungkapkan perasaan negatif pada seseorang yang dipercaya dapat sangat menyembuhkan dan mengurangi stres, memperkuat sistem kekebalan tubuh, hingga mengurangi tekanan fisik serta  emosional. 

Namun sayangnya, tidak semua orang bisa dijadikan tempat untuk Lemonizen menyampaikan keluh kesah yang sedang dialami. Curhat dengan orang yang tidak tepat, justru bisa membuat keadaan semakin buruk, merasa  tidak nyaman, bahkan menyalahkan diri sendiri. Untuk menghindari hal tersebut, yuk kenali dulu ciri-ciri teman curhat yang baik di bawah ini!

1. Memberikan Waktu Bicara

Dilansir dari Harvard Business Review, pendengar yang baik adalah mereka yang memberikan kamu kesempatan untuk berbicara hingga selesai tanpa memotong pembicaraan yang sedang terjadi. Bukan hanya itu  saja, seorang pendengar yang baik juga biasanya bisa memberikan pertanyaan dan membangun percakapan denganmu. Sehingga ia  tidak hanya diam untuk mendengarkan saja.

2. Menciptakan Ruang yang Aman

Sumber: Freepik.com/picture by tirachardz


Pendengar yang baik juga biasanya bisa membangun rasa percaya diri bagi lawan bicaranya. Pendengar yang baik umumnya dapat membuat orang lain merasa memiliki ruang aman untuk berbicara dan merasa didukung saat lawan bicaranya menyampaikan perasaan. Selain itu, pendengar yang baik juga biasanya tidak akan memaksa kamu bercerita hal lain, lebih dari yang ingin kamu ceritakan.

3. Tidak Menghakimi 

Tentunya setiap orang memiliki cara pandang yang berbeda terhadap suatu permasalahan. Nah, pendengar yang baik biasanya tidak akan langsung menghakimi saat kamu sedang bercerita tentang permasalahan yang sedang dialami . Ketika seseorang langsung memberikan penghakiman atas cerita yang sedang berusaha disampaikan, biasanya curhat jadi berlangsung tidak nyaman.  

4. Fokus Mendengarkan 

Sumber: Freepik.com/picture by Shurkin_son


Pendengar yang baik juga biasanya bisa bersikap fokus saat kamu berbicara tanpa gangguan apapun. Dilansir dari Mental Health Foundation, pendengar yang baik dapat fokus saat diajak berbicara. Misalnya, tidak menggunakan handphone saat kamu sedang bercerita atau memperhatikan benda lain di sekitarnya. Dalam kata lain, ia  akan berusaha berada di dalam momen tersebut seutuhnya. 


Selain dapat membuat kamu menjadi lebih lega, sosok pendengar yang baik juga memang memberikan dampak bagi kesehatan, lho. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam JAMA Network Open, memiliki sosok pendengar yang baik dalam hidup memang dapat meningkatkan kemampuan kerja otak. Mulai dari meningkatkan kemampuan otak dalam memproses perhatian, memori, bahasa, hingga penalaran visual.   

Jadi lain kali ketika Lemonizen sedang merasa sedih, kesal, kecewa atau berbagai emosi negatif lainnya, cobalah curahkan isi hatimu pada orang yang tepat, ya. Kalau kamu belum menemukan  sosok pendengar yang baik dalam di lingkungan sekitar, curahkan isi hatimu dengan cara menulis. 


Baca juga: Kenali Gejala dan Pemicu ‘Mommy Burnout’, Penting untuk Menjaga Kesehatan Mental Ibu! 

Menurut James Pennebaker, menulis juga merupakan cara yang baik untuk melepaskan emosi sekaligus meningkatkan kesehatan mental. Dengan menulis, kamu juga bisa belajar memahami emosi yang sedang  dirasakan. Misalnya sedih, takut, kecewa atau bimbang.  

Perlu diingat Lemonizen, emosi negatif perlu dikelola dengan cara yang tepat. Dengan begitu kesehatan mental maupun fisik bisa selalu terjaga dengan baik . Semoga informasi yang diberikan bisa bermanfaat, ya!

Privacy Notice

Ikuti media sosial kami