Tak Perlu Dipercaya, Inilah 7 Mitos tentang Diet yang Masih Dianggap Fakta

Ada banyak tips menurunkan berat badan. Sebagian mungkin terbukti efektif namun tak sedikit pula yang terbukti tidak berhasil. Cara diet setiap orang pun bisa berbeda-beda, bergantung pada kondisi kesehatan dan kondisi tubuh masing-masing sehingga tidak bisa disamakan.

Dalam menjalankan diet, perlu berhati-hati karena masih banyak mitos yang dipercaya sebagai fakta sehingga bisa mengganggu proses penurunan berat badan. 

banner consideration shipping bg blue

Kris Gunnars, peneliti bidang gizi, menjabarkan sejumlah mitos tentang diet dan fakta di baliknya. Dilansir dari healthline, berikut adalah 7 mitos tentang diet:

1. Setiap kalori sama

Semua makanan memiliki kandungan energi yang sama, namun tidak berarti bahwa semua sumber kalori memiliki efek yang sama pada berat badan.
Makanan yang berbeda melewati jalur metabolisme yang juga berbeda sehingga menimbulkan efek yang berbeda pada rasa lapar dan hormon yang mengatur berat badan.
Misal, kalori protein dan karbohidrat tidak sama dengan kalori lemak. Makanan sumber protein dan karbohidrat mengandung 4 kalori/gram bahan makanan sedangkan lemak mengandung 9 kalori/gram bahan makanan. Mengurangi konsumsi lemak dapat secara signifikan mengurangi konsumsi harian dan membantu proses deficit kalori.
Selain itu, kalori dari makanan utuh seperti buah cenderung lebih mengenyangkan daripada kalori yang berasal dari makanan olahan, selain buah mengandung serat yang cukup tinggi.

2. Suplemen ampuh untuk menurunkan berat badan

Banyak
sekali suplemen penurun berat badan yang beredar di pasaran. Berbagai produsen
suplemen mengklaim bahwa produk mereka ampuh untuk menurunkan berat badan namun
jarang terbukti efektif.

Orang-orang
terpikat pada taktik pemasaran dan memutuskan untuk mengonsumsi suplemen agar
berat badan cepat turun.
Beberapa suplemen justru dapat
membahayakan tubuh karena dapat mengurangi kadar air dan mineral dalam jumlah
banyak dari dalam tubuh sehingga risiko dehidrasi lebih tinggi bahkan bisa
fatal.
Beberapa
suplemen dengan kualitas terbaik mungkin memang dapat membantu menurunkan berat
namun hanya berlangsung selama beberapa bulan.

3. Karbohidrat membuat gemuk

Diet
rendah karbohidrat dipercaya dapat membantu menurunkan berat badan. Selama
asupan karbohidrat rendah dan asupan protein tinggi, berat badan bisa
diturunkan.

Meski
demikian, bukan berarti karbohidrat dapat menyebabkan penambahan berat badan.
Faktanya, makanan utuh yang tinggi karbohidrat sangat menyehatkan
karena mengandung
serat, mikronutrien penting seperti zat besi, vitamin B kompleks, dll.
Disamping itu, karbohidrat juga penting sebagai sumber energi utama bagi
metabolisme tubuh. Yang perlu dikurangi adalah karbohidrat sederhana seperti gula,
minuman/makanan manis.

banner consideration promotion bg blue

4. Lemak membuat gemuk

Lemak sangat padat kalori dan biasanya ditemukan dalam makanan cepat saji. Namun, selama asupan kalori tetap dalam kisaran yang sehat, lemak tidak membuat gemuk. Meski berkontribusi pada total asupan kalori, lemak saja tidak bisa menyebabkan penambahan berat badan.
Selain itu, diet yang tinggi lemak tetapi rendah karbohidrat telah terbukti menyebabkan penurunan berat badan dalam banyak penelitian. Lemak sendiri memiliki beberapa jenis yaitu lemak baik dan lemak jahat seperti kolesterol. Konsumsi lemak baik seperti omega-3 justru baik bagi tubuh.

5. Orang dengan obesitas tidak sehat

Banyak yang meyakini bahwa orang yang obesitas tidak sehat dan orang yang kurus lebih sehat. Memang benar bahwa obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit kronis, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, hingga beberapa jenis kanker.
Namun, banyak orang dengan obesitas yang sehat secara metabolik dan banyak orang yang kurus mengalami penyakit kronis yang sama seperti orang yang obesitas. Sebaiknya, miliki status gizi normal atau IMT antara 18,5 – 25 kg/m2 agar status kesehatan  jangka panjang dapat optimal.

6. Makanan diet membantu menurunkan berat badan

Tak ada salahnya untuk skeptis terhadap klaim kesehatan apapun yang tercantum pada kemasan makanan atau minuman, terutama produk olahan. Seringkali, produk yang dipasarkan sebagai makanan diet adalah makanan cepat saji yang disamarkan karena diproses secara berat dan mungkin mengandung bahan-bahan tersembunyi.

7. Obesitas adalah soal kemauan, bukan biologi

Obesitas merupakan masalah yang sangat kompleks dengan banyak sekali faktor penyebab. Banyak  variabel genetik dan kondisi medis yang dikaitkan dengan obesitas, seperti hipotirodisme dan depresi.

Tubuh pun memiliki banyak hormon dan jalur biologis yang berfungsi untuk mengatur berat badan. Pada orang yang mengalami obesitas, ini cenderung tidak berfungsi sehingga lebih sulit untuk menurunkan berat badan.

Artikel ini telah di-review oleh ahli gizi Qonita Rachmah S.Gz., M.Sc(Nutr&Diet).

banner decision halal bebas pengawet kategori mie bg lime green

Share Pengalaman Diet Kamu & Menangkan 1 set Oxone Performa Fry Pan & Knife Set senilai Rp 800.000!

Syarat dan Ketentuan:
1. Peserta kuis wajib menginstal aplikasi Lemonilo dan melengkapi profil/akun dengan data yang benar serta melakukan verifikasi e-mail.
2. Tulis jawaban di kolom komentar dan sertakan akun instagram aktif.
3. Pemenang akan dipilih di akhir periode kuis 30 Juni 2021.
4. Pemenang kuis akan mendapatkan 1 set Oxone Performa Fry Pan & Knife Set senilai Rp 800.000! Biaya pengiriman hadiah ke masing-masing pemenang akan ditanggung oleh Lemonilo.
5. Pemenang kuis akan diumumkan melalui artikel yang sama pada 3 Juli 2021.
6. Pemenang yang tidak bisa dihubungi paling lambat tanggal 7 Juli 2021, maka hadiah akan dianggap hangus.
7. Keputusan pemenang ditentukan oleh tim Lemonilo dan bersifat mutlak serta tidak dapat diganggu gugat.
8. Lemonilo berhak mengubah syarat dan ketentuan kuis tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Privacy Notice

Ikuti media sosial kami