Tips Aman dan Nyaman Berpuasa Bagi Penderita Maag

Bagaimana seharusnya orang dengan penyakit maag dapat berpuasa dengan aman dan nyaman di bulan Ramadan ini?
Salah satu masalah kesehatan umum yang banyak diderita, bahkan diperkirakan mencapai 50% dari total penduduk dunia adalah maag. Di bulan Ramadan ini, berubahnya jam makan karena puasa dapat memperparah keadaan maag seseorang.
Maag muncul karena tubuh memproduksi asam lambung yang terlalu banyak. Hal ini dapat dipicu oleh otak yang terus memikirkan makanan atau wangi harum dari makanan yang tercium oleh hidung saat puasa. Saat ini terjadi, otak menganggap ada makanan yang harus dicerna oleh lambung sehingga otak terus menginstruksikan kepada lambung agar memproduksi semakin banyak asam.

banner decision halal bebas pengawet kategori mie bg lime green

Lambung pada hakikatnya memang didesain juga untuk mencerna makanan dan membunuh bakteri dengan bantuan cairan asam yang diproduksinya, sebab itulah asam lambung tetap diperlukan tubuh. Namun perlu diketahui juga, berpuasa pada umumnya akan mengurangi produksi asam lambung itu sendiri sehingga di sini lah pentingnya menjaga hawa nafsu pada diri kita masing-masing di kala berpuasa. 

Yuk, Kenali Penyakit Maag dan Jenis-jenisnya

Sakit maag yang banyak diderita umumnya dikenal dengan sebutan Dispepsia, yang terdiri dari dua jenis yaitu fungsional serta organik.
Dispepsia fungsional biasanya disebabkan oleh perubahan gaya hidup seseorang. Misal karena jadwal makan yang tidak teratur, terlalu banyak mengonsumsi kopi dan soda, kebiasaan mengonsumsi makanan berlemak, merokok, dan stres. Namun, semua ini tidak menyebabkan kerusakan signifikan pada lambung. 
Sedangkan dispepsia organik terjadi karena adanya kelainan pada lambung seseorang. Kedua jenis maag ini sama-sama menimbulkan gejala nyeri di ulu hati, perasaan panas dan terbakar di tenggorokan dan dada, lidah terasa pahit, dan sendawa yang berlebihan. 
Maag yang berkepanjangan juga dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius yaitu Gastro-Esophageal Reflux Disease (GERD). Penyakit maag memang terdengar remeh, namun tidak bisa dianggap enteng karena menimbulkan gejala yang sangat mengganggu apalagi saat berpuasa di bulan Ramadan ini. Pada beberapa jenis maag lebih lanjut, bahkan penderitanya perlu mengkonsumsi obat jangka panjang, loh.

banner decision belanja hemat paket special bg orange

Tips Berpuasa Aman dan Nyaman Bagi Penderita Maag

Lemonizen dapat melakukan beberapa hal berikut untuk mencegah kumatnya maag saat sedang berpuasa, selain dengan tetap mengonsumsi obat maag tentunya. Pertama, pastikan makan teratur pada jam berbuka dan sahur serta hindari makan secara berlebihan. Saat makan, kunyahlah makanan secara perlahan dan hindari jenis makanan yang dapat meningkatkan asam lambung. Lemonizen juga disarankan untuk berjalan kaki sehabis makan agar makanan dapat tercerna dengan baik.

Makanan yang Harus Dihindari Penderita Maag Saat Berpuasa

Banyak makanan yang perlu dihindari oleh penderita maag selama berpuasa seperti makanan yang digoreng, berminyak, berlemak tinggi, mengandung gas berlebih, bersifat asam, pedas, makanan kalengan, minuman yang mengandung kafein seperti teh dan kopi, dan konsumsi karbohidrat dalam jumlah besar.
Dianjurkan untuk penderita maag yang berpuasa untuk mengonsumsi makanan yang mengandung serat tinggi seperti apel, brokoli, wortel, dan kacang-kacangan. Baik juga mengonsumsi makanan rendah lemak seperti ikan dan ayam namun dengan cara memasak yang tidak digoreng, ya. Disarankan juga mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik untuk meningkatkan bakteri baik di saluran cerna sehingga mengurangi gas pada sistem pencernaan. Nah, probiotik ini bisa didapatkan dari makanan seperti yoghurt.

banner consideration shipping bg blue

Kesempatan berpuasa ini menjadi momentum yang sangat penting bagi kita untuk menerapkan pola hidup yang lebih sehat dan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk. Mari maksimalkan apa yang kita dapat dari berpuasa, dan meminimalkan masalah kesehatan akibat kebiasaan buruk kita sebelumnya.
Semua saran di atas, tetap dapat dilakukan dan baik untuk kesehatan kita lho, meskipun nantinya bulan Ramadan sudah berakhir. Tetap semangat berpuasa ya, Lemonizen! 

Artikel kesehatan ini ditulis oleh dr. Alvin Wijaya
Privacy Notice

Ikuti media sosial kami